Friday, 17 July 2020

Apakah Kita Penimbun "Sampah" ?


Di dunia yang sudah terpolusi oleh dosa ini,
kita akan bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang.
Walaupun kita berharap supaya 
setiap orang memiliki mindset serta kelakuan yang baik
Kenyataannya ialah banyak sekali orang yang mindsetnya kacau dan kelakuannya kurang baik
( bahkan di antara saudara-saudara seiman pun masih banyak pula yang demikian)
Sekali, dua kali , atau bahkan berkali-kali 
orang-orang seperti ini akan menyakiti kita 
dan membuat perasaan kita terluka

Kekejian, penodaan, penyesatan, kelaknatan, keburukan, penganiayaan, pelecehan, dan hal hal buruk lainnya 
yang orang lain lakukan kepada kita 
adalah seperti "sampah" yang dilemparkan kepada kita
Mengapa ada orang yang tega 
melempari kita dengan "sampah-sampah" ?
Kok tega yah ? 
Alasannya seperti yang tertera di atas
Karena kita hidup di dunia yang berdosa
Banyak orang yang memiliki pola pikir yang salah
Ada juga orang-orang yang dipengaruhi oleh iblis untuk menyakiti orang lain

Ketika kita disakiti, atau dilempari "sampah kotor " 
oleh orang lain,
"Sampah-sampah" itu akan teronggok di dalam hati kita

Kalau kita biarkan sampah-sampah itu menumpuk
maka hati kita akan menjadi kotor
Kita akan menjadi penimbun atau "hoarder" dari 
"sampah-sampah" yang dilontarkan oleh 
orang-orang yang kacau. 

Kita mempunyai pilihan lain. 
Ada alternatif yang luar biasa di dalam Tuhan
Tuhan bersedia menjadi "tukang sampah" 
yang membuangi "sampah-sampah" itu
Supaya hati kita menjadi bersih
Asal kita rela menyerahkan sampah sampah itu kepadaNya

Jika kita membiarkan sampah sampah itu 
terakumulasi dalam hati kita
Hati kita akan menjadi kotor dan terpolusi
Kekotoran di dalam hati yang dibiarkan , 
bisa merambat menjadi penyakit di dalam jiwa dan tubuh
Tentunya kita tidak mau menjadi sakit, bukan ?
Mari kita serahkan sampah sampah itu kepada Tuhan

Tuhan rela menjadi tukang sampah buat kita
Tuhan rela menjadi cleaning service buat hati kita
Karena Ia mau anak-anakNya hidup di "rumah" 
yang nyaman dan bersih
Bukan hanya itu saja, 
Ia sudah bersiap-siap mendekorasi "rumah" hati kita
Sehingga hidup kita menjadi indah 

Marilah kita datang kepadaNya
menyerahkan sampah-sampah 
yang dilontarkan orang kepada kita
Jangan simpan sampah-sampah itu
Jangan rangkul sakit hati itu
Lepaskan kepada Tuhan

Karena Tuhan itu baik dan sayang kepada kita, 
anak-anakNya.

pic by Etienne Girardet from Unsplash.com

Tuesday, 7 July 2020

Pelayan yang Bernama Iman



Pada suatu hari, Guru bercakap cakap dengan murid.
Salah satu topik hangatnya ialah mengampuni. 
Intinya ialah, jika ada orang yang bersalah, lalu datang minta maaf,
selalu harus dimaafkan. 

Murid murid merasa tidak mampu untuk memaafkan terus menerus.
Apalagi Guru tidak mendeskripsikan jenis kesalahan orang yang harus dimaafkan. 
Pokoknya kalau orang salah, minta maaf, harus diberikan maaf.

Karena merasa tidak mampu, mereka minta supaya iman mereka ditambahkan. 
Guru berkata, iman itu tidak perlu ditambah-tambahkan
Karena dengan iman sekecil biji sesawi saja, murid-murid akan bisa memerintahkan
pohon ara yang besar supaya tercabut dari tanah, pindah ke laut dan tertanam di sana.

Guru lalu menjelaskan perkara iman lebih jauh
Iman itu harus dianggap seperti pelayan
Pelayan itu kerjanya melayani
Disuruh membajak tanah, menggembalakan ternak selama seharian, dan tidak hanya sampai di situ
ketika pelayan itu pulang, daftar pekerjaannya masih terus berlanjut
ia harus menyiapkan makanan, minuman, melayani majikannya.
Setelah tugasnya tuntas, barulah pelayan yang bernama Iman itu bisa berhenti, makan dan minum.

Merenungkan percakapan Guru dan murid tentang iman itu
saya jadi dibukakan bahwa perkara iman itu bukan banyak atau sedikitnya 
Karena setiap orang percaya sudah diberikan satu ukuran iman 
Dan menurut Tuhan Yesus , bahkan iman yang sebesar biji sesawi saja
bisa mencabut pohon ara yang besar dan memindahkannya ke lautan. 

Supaya iman saya bisa bekerja melakukan apa yang harus ia lakukan
iman saya harus ditumbuhkan dahulu. 
Iman tumbuh karena pendengaran akan firman Tuhan. 
Setelah tumbuh, iman harus dilatih, 
dimulai dari perkara perkara kecil , sampai bisa menyelesaikan perkara besar. 
Hal ini adalah suatu proses dan bukan sesuatu yang instant. 

Ketika akhirnya perkara -perkara besar terjadi karena iman
saya tidak usah menyombongkan diri, 
karena semua kesuksesan bukan dikerjakan oleh kemampuan saya
melainkan oleh iman kepada Tuhan Yesus 
dan apa yang sudah Tuhan Yesus selesaikan buat saya

Karena di luar Dia, saya tidak bisa melakukan apapun
Dia adalah pokok, saya hanya carang
Karena di dalam Dia, saya hidup, bergerak dan ada
Dari semua yang saya kerjakan, hanya pekerjaan yang dilakukan oleh iman saja, 
yang akan menyenangkan Dia...
karena tanpa iman, saya tidak bisa menyenangkan Dia

Selama saya hidup, iman saya perlu bekerja 
untuk menyelesaikan semua rencana Tuhan dalam hidup saya
Rencana Tuhan itu indah, dan bukan rencana kecelakaan
Jika kecelakaan terjadi karena ada musuh di sekitar kita
atau karena penganiayaan ( Guru saja dianiaya kok, murid apalagi )
Iman sangat diperlukan supaya the show must go on
sampai tuntas semua...dan hidup saya selesai untuk kemulianNya

Terimakasih Guru, untuk menuliskan percakapan di dalam kelas kehidupan 
sehingga saya bisa membacanya dan makin mengerti soal iman

Lukas 17:3-10, Roma 12:3, Kis 17:28, Ibr 11:6, Jer 29:11, Yoh 10:10

pic by Dendy Darma from Unsplash










 

Friday, 12 January 2018

SATPAM HATI


Tugas seorang satpam ialah menjaga keamanan
Tugas seorang manusia ialah menjaga hatinya

Marilah kita evaluasi apa yang sering kita pikirkan
Benci, dendam, kuatir, takut, stress, 
napsu, pahit, galau, kecelakaan
Itu akan membuahkan kenegatifan 
dalam hidup kita atau orang di dekat kita

Jika kita sering memikirkan segala sesuatu yang baik,yang adil, mulia,sedap didengar, indah dipandang, dan patut dipuji

Maka buah-buah positif akan muncul 
dalam hidup kita 
dan itu akan memberkati sesama...

Marilah mejadi satpam hati
Menjaga hati dengan segala kewaspadaannya

text dan gambar by Tirsa Tan 

Monday, 20 February 2017

Ketika Cinta Harus Memilih

Cinta sejati bukan hanya rayuan di mulut. Cinta yang sejati dibuktikan lewat tindakan. Cinta Tuhan terhadap kita bukanlah hanya sekedar wacana. Bukti utama cinta Tuhan kepada kita ialah dengan dikirimkanNya Tuhan Yesus ke dalam dunia untuk mati bagi manusia.


Kerinduan tiap orang yang mencintai ialah supaya cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Demikian pula Tuhan. Alangkah bahagianya Tuhan jika kita menerima cintaNya. Ketika kita memutuskanuntuk menjadi kekasih Tuhan, malaikat di Surga bersorak sorai. “Oh Hip hip hura hura…hura hura..uh uh uh.. dapat satu jiwa, satu jiwa..uh uh uh…”

Sebagai seorang kekasih Tuhan, biasanya ada keinginan  untuk melakukan hal hal yang menyenangkan hati Tuhan. Kita ingin mempersembahkan segenap hidup kita kepada Tuhan. 

Maka timbullah berbagai halangan dan rintangan. Kita yang terbiasa hidup mengikuti  keinginan sendiri , sekarang harus ikut keinginan Tuhan.

Saat itulah cinta harus memilih….Mau turut keinginan hati atau keinginan Tuhan.

1.      Saat mobil lain menyerobot  jalur kita, cinta harus memilih. Sumpah serapah, atau kendalikan lidah.
2.      Saat orang lain menggosipkan kita, cinta harus memilih. Balas dendam atau tunggu pembelaan Tuhan.
3.      Saat orang lain bersalah kepada kita, cinta harus memilih. Simpan dendam atau memaafkan.
4.      Saat terima gaji, cinta harus memilih. 10% untuk rumah Tuhan atau untuk rumah kita ?
5.      Saat ada yang minta tolong, cinta harus memilih. Mengabaikan atau menolong?
6.      Saat terbuka kesempatan untuk melayani pekerjaan Tuhan, cinta harus memilih. Berkomitmen kepada pelayanan atau menolaknya?
7.      Saat anak kita nakal, cinta harus memilih. Mendisiplin dengan lemah lembut atau mendisiplin sambil bersumpah serapah.

Ketika cinta harus memilih, ingatlah bahwa  Tuhan sudah memberikan pertolongan kepada kita. Roh kudus yang ada di dalam hati, mendampingi, menasehati, serta menegur. Ketika kita peka terhadap keberadaan Roh Kudus, kita akan dipimpin untuk melakukan kehendak Tuhan. 

Jika kita melakukan kesalahan, jangan takut atau menjauhkan diri dari Tuhan. Bangkit lagi dan coba lagi, karena sudah tidak lagi penghukuman di dalam Tuhan Yesus.

Marilah kita memilih tindakan tindakan yang menyenangkan hati Tuhan. 

Images taken from fastweb.com 

Monday, 23 January 2017

Patterns, Patterns Everywhere...

This world is full of patterns. They are on the skin and fur of animals, surface of the earth and seas, and sky above us. We can also find patterns inside the science, languages, music and art. They are also on people’s mind and behavior.
pattern of pepper

People who love patterns wear them on the fabrics of their clothes, or even ink them on their skins. Tattoos and Henna, anyone?
Patterns are the repetition of a design. We, humans, also think in patterns.

The Bible said, “Do not conform to the patterns of this world. Instead be transformed by the renewing of your mind. Then you will be able to test and approve of God’s will for you. His good, pleasing and perfect will.” (Rome 12:2)

Many patterns of this world are different from God’s designs or God’s pattern. For example; God did not design cannibalism. But it happens in animal or even human behavior. God did not design sex before marriage. It is considered as normal these days. God did not design people to be workaholic. People do it to achieve their goals. God designed people to sleep and rest. Reality is people take caffeine 
to keep going like energizer bunny.


Are you aware of the patterns that you follow in your life? 
Are those patterns in agreement with God’s principles?

Tuesday, 3 January 2017

Are You a Crowd or a Disciple?

During His ministry, Jesus had two types of followers
Disicples and crowds
Although both are loved by Him
Jesus treated them differently
Although both got many benefits from Him
Jesus' degree of closeness with them were varied
Although both were redeemed by his death
Jesus' expectancy of them were not the same
with his disciples
Jesus communicated his feeling to his disciples
He spoke plainly with them
He showed his glory and revealed their future
He told them what to do and they obeyed
They were aware of Him
teaching the crowds from a boat
With the crowds, Jesus was different
He spoke in parables
He fed them and healed them,
He taught the Scriptures and revealed some truth from the scriptures to them
Jesus knew their hearts
but He's not opening his heart to the crowds

Which type of followers are you ?
Are you a crowd ?
Are you a disciple ?

It's all depend on you
He's always waiting for you to be closer to Him
He wants you to be one of his disciples
What do you want yourself to be ?

Jeremiah 29:13
You will seek Me and find Me when you search for Me with all your heart

pictures taken from
http://www.dstcorp.com/james/PaintingsOfJesus/Jesus11.jpg
http://cfwinlock.org/blog/wp-content/uploads/2016/07/imgres-1.jpg






Monday, 2 January 2017

3Cs for the year 2017


Time goes by so fast
Christmas's gone and new year's come

As usual, with the beginning of the new year
People make new year resolutions
Have you planned any resolutions for the year 2017 ?

My friend Andy Widjaya, proposed a good one
3Cs for the year 2017

1. Christ
Adopting the mind and the feeling of Christ as our own.
Having Christ as a role model.
Having Christ as a go to guy, through our prayers.
When facing any kind of problems, 
instead of googling to find the solution
or texting someone to ask for help, 
let's try praying to Jesus first. 
After praying, do what you need to do: 
googling, asking, executing, etc.  

2. Commandments
There are two. Love your God with all your heart, soul and mind. Love others as you love yourself. The two commandments should be done everyday, not only performed on Sundays during service.

3. Commision
Jesus last instruction was the great commision. He asked his disciples to go and make disciples of all the nations, baptizing them in the name of the Father, the Son and the Holy Spirit, teaching them all that he had commanded them to do. 

In doing them, we don't need to be afraid because He is always be with us till the end. In doing them, we don't need to be timid because all authority in heaven and on earth has been given to Him. So, when we face obstacles in the process, remember our go to guy, Lord Jesus who has the highest authority. 

Matthew 28:18-20
“All authority (all power of absolute rule) in heaven and on earth has been given to Me. 19 Go therefore and make disciples of all the nations [help the people to learn of Me, believe in Me, and obey My words], baptizing them in the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit, 20 teaching them to observe everything that I have commanded you; and lo, I am with you always [remaining with you perpetually—regardless of circumstance, and on every occasion], even to the end of the age