Friday 6 November 2020

Ketika Mau-Nya Tuhan Tidak Kesampaian (2)


Pada posting sebelumnya, kita melihat bahwa Tuhan yang super duper maha segalanya, sering tidak kesampaian mau-Nya. Hal itu terjadi karena manusia karepnya dewek. Tidak mau patuh, tidak mau dengar, dan sering membangkang. Mengapa Tuhan membiarkan karepnya dewek terjadi ? Berdasarkan Alkitab, inilah alasannya :

1. Manusia diciptakan sebagai penguasa dunia, bukan budak. Seorang penguasa memiliki kekuasaan dan tidak bisa diperintah atau didominasi tanpa seijinnya. Seorang penguasa berhak untuk karepnya dewek, walaupun karepnya dewek itu ada konsekuensinya tersendiri. 

Kita semua mengerti bahwa perbudakan itu tidak manusiawi. Kita juga tahu bahwa pemaksaan kehendak itu tidak benar. Hak asasi manusia dimiliki oleh setiap individu. Ternyata, Tuhan pun menghargai manusia sampai pada level yang sedemikian tingginya. That is so mindblowing.  

Mazmur 8:6 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya

Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Mazmur 115:16 Langit itu langit kepunyaan TUHAN, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia.

2. Manusia diciptakan dengan kehendak bebas dan kebebasan untuk memilih

Manusia bukan robot. Sebuah robot tidak memiliki kehendak bebas. Robot tidak memilih untuk bertindak berdasarkan keputusannya sendiri. Robot bertindak berdasarkan program yang dibuat oleh pencipta-Nya. 

Ulangan 30:19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu

Yosua 24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"

Ayub 34:4 Biarlah kita memutuskan bagi kita sendiri apa yang adil, menentukan bersama-sama apa yang baik.

Kehendak bebas dan kebebasan untuk memilih diberikan karena kasih. Tanpa kasih, tidak ada kebebasan. Ketika seseorang dikasihi, ia diberikan kebebasan untuk menerima atau menolak kasih. Tuhan adalah kasih. Berulang kali dalam Alkitab , Tuhan menganalogikan hubunganNya dengan manusia, seperti kekasih. Tuhan adalah kekasih sejati. Tuhan bukan seorang kekasih yang control freak, memaksa, memanipulasi. Kekasih yang controlling dan manipulatif itu tidak sehat. Tuhan tidaklah demikian. 

 ( bersambung )

pic by Casey Horner from Unsplash.com

No comments:

Post a Comment