Beginilah nasib seorang jomblo
Tuhan mana? Nggak kerasa tuh
Yang aku rasa cuma sakit
Memang aku sedang linu di bagian pinggang
Ada urat kejepit sepertinya
Mau ke dokter,dompet sedang tipis
Mana kesembuhan yang dijanjikan di Alkitab yah ?
Aku percaya dengan janji Tuhan, tapi kok tidak
terjadi
Apakah Tuhan meninggalkanku ?
Aku digosipin sama teman eks kuliah di
whatsapp
Aku dibilang senang cari muka dan sombong.
Daripada membatin, akhirnya aku keluar saja dari
group itu
Di kantor pun aku ada masalah
Aku sudah kerja keras melakukan tugasku,
tapi manajerku bilang itu karya dia. Namanya jadi cemerlang
Aku cuma gigit jari..
Kok tidak ada keadilan buat aku?
Apakah Tuhan meninggalkanku ?
Yang paling memprihatinkan ialah statusku
semenjak putus cinta tahun lalu
Tidak ada pengganti yang kunjung datang
Kok tidak ada jodoh buat aku ?
Apakah Tuhan tidak sayang denganku ?
Perasaan campur aduk mendidih di hati…
Akhirnya malah meledak dan kutendang meja tulisku
Gubraks klontang klenting,bruk, brak, grompyang
Aduh aduh… kakiku jadi ngilu kena kaki meja itu
aku naik ke atas ranjang.
Aku pejamkan mataku.
Sebodo amat. Lebih baik aku tidur daripada
memikirkan nasibku
Sepertinya aku tidur sebentar,
Namun setelah melihat jam dinding, ternyata
cukup lama
Kutatap kamarku yang berantakan.
Meja tulis yang terguling dan buku buku yang
terserak di lantai
Aku tegakkan meja tulisku, kembali pada
posisinya yang semula.
Ku bereskan barang barang yang jatuh.
Buku, alat tulis, pajangan, dan kertas-kertas.
Saat berbenah, aku menemukan Alkitab, hadiah
dari mamaku saat aku dibaptis.
Alkitab itu terbuka pada bagian Mazmur 13.
13 itu angka sial kan? Beginilah isinya:
Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus ? Berapa lama lagi
Kausembunyikan wajah-Mu
terhadap aku? Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang
hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku? Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku!
Buatlah mataku bercahaya,
supaya jangan aku tertidur dan mati, supaya
musuhku jangan berkata: "Aku telah mengalahkan dia, " dan lawan-lawanku
bersorak-sorak, apabila aku goyah. Tetapi
aku, kepada kasih
setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu . Aku mau menyanyi untuk
TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.
Kasihan Raja Daud
Di bagian awalnya, ia sepertinya desperado sekali.
Padahal Raja Daud kan disebut sebagai orang yang
mengenal hati Tuhan.
Lha kalau dia saja begitu, apalagi aku, yang
hanyalah orang biasa.
Tapi pada akhirnya, Raja Daud tetap percaya
kepada kasih setia Tuhan.
Hhmmm, mungkin itu yang harus kulakukan,
aku
harus percaya kepada kasih setiaNya.
Beberapa pembatas Alkitab berserakan di lantai
saat Alkitabku jatuh.
Yang berwarna pink dengan gambar bunga mawar
adalah kartu ulang tahun dari temanku.
Bagian belakang pembatas alkitab itu
bertuliskan:
“Happy Birthday Anjani, semoga berbahagia di
hari yang indah ini!
Love: Dwika,”
Di bagian depannya tercetak ayat dari Hebrew
11:1
Faith is the substance of things hoped for, the
evidence of things not seen
Hah… apakah itu adalah jawaban dari kejombloanku?
Iman …dasar dari yang aku harapkan dan bukti dari
segala sesuatu yang tidak aku lihat
Terus terang , karena kemalanganku yg bertubi
tubi,
aku tidak bisa merasakan kasih Tuhan.
Bahkan aku jadi ragu akan keberadaanNya
Tetapi jika aku tinjau lagi dari ayat yang
tertera di pembatas Alkitab itu
Iman… adalah jawabannya
Iman …karena aku tidak bisa melihatNya dan
merasakan kasihNya saat ini
Iman…karena aku berharap satu hari kelak aku
akan mendapat jodoh
Iman…karena aku berharap nanti aku akan
dipromosikan dalam pekerjaan
Iman…karena aku berharap bisa baikan dengan teman eks kuliah
Apakah bukti bahwa harapanku akan terkabul ?
jawabannya ialah iman
Aku merasa lega. Mataku kembali memandangi pembatas Alkitabku.
Banyak juga koleksiku. Maklumlah, dulu aku kan sering memberi dan diberi pembatas
Alkitab oleh teman teman gereja. Ah bagaimana kabarnya merekanya ? Aku sudah
lama tidak kontak dengan mereka.
Sebuah pembatas alkitab yang berwarna ungu
dengan foto seorang gadis kecil di padang rumput menarik perhatianku. Ayat dari
Keluaran 31:8 tertera di foto itu.
Ah senangnya ! Ternyata aku tidak ditinggalkan
sendirian. Aku tidak jomblo rohani. Pacarku bisa pergi. Temanku bisa pergi. Kerjaku
bisa disabot. Dompetku dapat kosong. Pinggangku mungkin sakit. Namun Tuhan
tetap menyertai aku.
Kamarku sudah teratur lagi. Hatiku pun tentram
kembali. Kini saatnya kuucapkan doa terimakasihku.
“Terimakasih Tuhan, atas penyertaanMu. Walaupun
aku tidak merasakannya, walaupun situasiku buruk, aku yakin bahwa segala
sesuatu akan menjadi baik. Amin,”
22 Maret 2016 , Sabatini Chen
22 Maret 2016 , Sabatini Chen
No comments:
Post a Comment