Thursday 23 July 2020

Petuah untuk Pengotor



Sudah hampir dua minggu saya ngoceh tentang "sampah"
Sampah = kekotoran yang terjadi 
                 karena tindakan atau perkataan orang lain, 
                 yang menyakiti, melukai atau merugikan kita 
                 atau orang yang kita kasihi

Ketika saya ngoceh tentang "sampah " ini
seorang yang dekat dengan saya bertanya :
Bagaimana kalau dirinya sendiri yang menjadi "pengotor"?
Biasanya yang menjadi "pengotor" akan merasa tertuduh
"Tertuduh" itu , istilah religiusnya adalah condemnation 
atau perasaan bersalah.

Begini jawabannya 
( menurut petunjuk ibu pendeta yang memimpin Bible Study kami)

1. "Buat yang merasa telah mengotori orang lain dan menyesal, datanglah kepada "tukang sampah" Surgawi yaitu Yesus Kristus. Akuilah kesalahanMu kepadaNya, maka Ia akan setia dan adil, mengampunimu dari segala kesalahan dan dosa. Walaupun dosamu merah seperti kirmizi akan menjadi putih seperti salju."

2. "Bawalah rasa bersalah atau condemnation itu kepada Tuhan. Jangan merasa dosamu terlalu besar. Jika kau tidak membawa dosamu kepada Tuhan dan kau  berlarut-larut dalam penyesalanmu, itu tidak baik dan tidak sehat. Contohnya di dalam Alkitab adalah Yudas dan Petrus, murid Tuhan Yesus. Pada makan malam terakhir, keduanya dicucikan kakinya oleh Tuhan Yesus. Keduanya diberi roti dan minum anggur. Yesus sempat menyampaikan kepada keduanya bahwa mereka akan mengkhianatinya. Yudas disindir secara halus. Petrus diberi tahu terang-terangan. Yudas melengos dan pergi . Petrus malah ngeyel. Kedua-duanya menyangkali Tuhan Yesus, dan kedua-duanya menyesal. Tapi Petrus datang kembali kepada Tuhan Yesus dan menerima pengampunan. Yudas melarikan diri lalu bunuh diri. Seandainya dia kembali kepada Tuhan Yesus, pasti Tuhan Yesus akan menerimanya kembali. Di sinilah terlihat free will manusia. "

3. "Minta kebijaksanaan kepada Tuhan melalui bimbingan Roh Kudus, apakah perlu diadakan rekonsiliasi secara langsung dengan pihak yang telah kau kotori. Jika perlu, minta Tuhan untuk menunjukkan caranya, waktu yang tepat, dan bagaimana penyampaiannya. Karena kadang korban kekotoranmu sudah mati, atau sudah tidak bisa kau hubungi lagi. Kadang pula yang kau kotori tidak ingat, karena sampah yang kubuang kepada mereka, tidaklah signifikan, sehingga kalau kau minta maaf kepada mereka, malah jadi canggung atau awkward." 

4. "Minta bimbingan Tuhan Yesus melalui Roh Kudus untuk memperingatkanmu sebelum kau buang "sampah" sembarangan. Roh Kudus akan bekerja sama denganmu, karena Ia adalah penolong dan penasehat yang baik."

5."Minta orang-orang terdekatmu yang kau percayai, untuk memperingatimu jika kau akan kebablasan buang "sampah" sembarangan. Suami,istri, atau orang tua bisa dimintai bantuan dalam hal ini."

Itulah sebagian daripada petuah petuah Ibu Pendeta yang memimpin Bible study saya. 

pic by Gary Chan from Unsplash.com





No comments:

Post a Comment