"Sampah" yang di sini, adalah perbuatan atau perkataan orang lain
yang melukai dan merugikan kita
( baik secara fisik, perasaan, dan lain-lain )
Pasti dalam kehidupan di dunia yang sudah terpolusi dosa
sedikit banyak kita pernah dilempari "sampah"
Janganlah membiarkan atau menyimpan "sampah"
di dalam hati kita
Marilah kita buang "sampah-sampah" itu
Mungkin sekarang timbul pertanyaan
Bagaimana caranya membuang "sampah-sampah" itu ?
Caranya ialah dengan mengampuni
orang yang berdosa/bersalah kepada kita
Seriussss?????
Betul...
Pengampunan adalah membuang "sampah/limbah beracun"
supaya hati kita bersih.
Makin busuk sampah itu,
makin dahsyat kekotoran yang terjadi
Kita tidak perlu kuatir,
karena kalau kita minta pimpinan Tuhan,
Tuhan akan memberikan kemampuan dan membantu kita.
karena...
Tuhan Yesus datang ke dunia, seperti "tukang sampah"
mengurusi sampah dan limbah dosa seisi dunia
Dan dalam hal ini, kita tidak perlu mengikuti "feeling" ,
yang perlu adalah keputusan kita, bukan "feeling" kita.
Mengampuni bukan berarti bahwa
orang itu akan dibiarkan lepas tanpa pertanggungjawaban.
Mengampuni itu untuk diri kita pribadi, supaya hati kita bersih
Tuhan akan berurusan dengan orang itu,
karena Tuhan berkata pembalasan adalah hak-Nya
Tuhan adalah hakim yang adil.
Percayalah bahwa Tuhan akan berurusan dengan orang itu
Kebenaran akan tersingkap, kebenaran akan ditegakkan
Mengampuni bukan jaminan terjadinya rekonsiliasi
antara kita dengan orang tersebut
Mungkin orang yang berdosa kepada kita sudah mati,
atau sudah hilang rimbanya
Mungkin orang itu tidak perlu kita temui lagi
Yang penting di hadapan Tuhan, kita ambil keputusan untuk mengampuni orang itu
Kita katakan : Tuhan, saya mau ampuni ........
Saya mau buang "sampah -sampah" ini,
ketika dia menjahati saya
Tuhan tolong bersihkan hati saya,
dan obati luka batin saya
Amin....
Congratulations...kita telah membuang
"satu keranjang sampah" dari dalam hati kita
Kalau kita sudah membuang "sampah" itu,
namun masih merasa sakit hati,
mungkin masih ada "sampah" yang ketinggalan,
lakukan proses itu lagi. Datang kepada Tuhan lagi.
Sebutkanlah lagi nama orang yang menyakitimu itu
Jika kita sudah datang kepada Tuhan,tapi kita merasa, "sampah"
itu terlalu besar, dan kita butuh bantuan orang lain untuk prosesnya, jangan sungkan-sungkan untuk datang kepada gembala atau mentor atau orang yang kita percayai, yang bisa membantu kita.
Jangan datang kepada orang-orang yang suka gosip untuk menggosipkan orang yang menyakiti kita.
Itu tidak ada gunanya.
Marilah kita membuang "sampah" pada tempatnya,
dan tidak menyimpan "sampah" di dalam rumah hati kita.
pic by Ignat Kushanrev from Unsplash.com
No comments:
Post a Comment